Gambaran Kepatuhan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang Dengan Pendekatan Social Cognitive Theory (SCT)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1% dimana Jawa Tengah mencapai 37,57% dan Kota Semarang menduduki peringkat pertama tertinggi sebesar 19,56%. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular yang terjadi apabila tekanan darah seseorang 140/90 mmHg atau lebih juga karena adanya ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan pasien penderita hipertensi dengan pendekatan Social Cognitive Theory (SCT). Penelitian observasional ini menggunakan metode cross sectional dengan kuesioner kepatuhan Hill-Bone dan SCT. Penelitian ini dilaksanakan di pelayanan kefarmasian rawat jalan Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang pada periode Maret – Mei 2024 dengan total sebanyak 145 responden. Hasil yang didapat adalah tingkat kepatuhan minum obat penderita hipertensi sebagian besar memiliki tingkat kepatuhan yang sedang sebanyak 100 responden (69%) sedangkan responden yang memiliki tingkat kepatuhan rendah sebanyak 30 responden (21%) dan yang memiliki kepatuhan yang tinggi sebanyak 15 responden (10%). Hasil dari pendekatan SCT penderita hipertensi sebagian besar masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah 56 responden (47%), kategori sedang sebanyak 68 responden (47%) dan kategori rendah sebanyak 21 responden (14%).