Penetapan Kadar Boraks Pada Makanan Yang Beredar Di Pasar Semarang Timur Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis

Isi Artikel Utama

Odilia Dea Christina
Sandi Mahesa
Ninik Wirawati

Abstrak

Boraks (Natrium tetraborate) merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai   makanan   seperti   bakso, mie   basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat, pangsit. Dalam jumlah banyak   boraks   menyebabkan   demam, anuria, koma, kerusakan   sistem   saraf   pusat, sianosis, kerusakan ginjal, anemia, muntah, diare. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kadar boraks pada makanan yang sering dikonsumsi yang beredar di pasar Semarang Timur. Sampel makanan yang diteliti adalah bakso, mie basah dan kerupuk yang dijual di Pasar Semarang Timur. Pengujian sampel secara kualitatif ialah uji organoleptis dan KLT. Pada pengujian kuantitatif dengan penetapan kadar menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan pelarut ethanol. Sejumlah 3 sampel bakso, 1 sampel mie mengandung Boraks. Kadar boraks pada sampel bakso adalah sebesar B1 0,0052%, B2 0,0045%, B3 0,0046%. Dan kadar boraks pada sampel mie basah adalah sebesar M3 0,0045%.


 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Christina, O. D., Mahesa, S., & Wirawati, N. (2024). Penetapan Kadar Boraks Pada Makanan Yang Beredar Di Pasar Semarang Timur Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 6(2), 168-173. https://doi.org/10.52216/jfsi.vol6no2p168-173
Bagian
Articles